source: google image 'fiction' Menurut Wikipedia , Fiksi adalah sebuah prosa naratif yang bersifat imajiner. Meskipun imajiner, sebuah karya fiksi tetaplah masuk akal dan mengandung kebenaran yang dapat mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia. Jadi, dalam menulis fiksi, alur dan kelogisan cerita sangat diperlukan. Stop memakai tameng, "Ini, kan, fiksi! Penulis bebas berimajinasi!" atau, "Kalau semua fiksi harus logis, bagaimana dengan genre surealisme? Banyak penulis besar di sini dan semua ceritanya tidak logis!" Teman, yang dimaksud "logis" di sini bukan berarti harus sesuai sepenuhnya dengan dunia nyata. Akan tetapi, cerita yang kita bangun itu harus makes sense . Cerita ditulis berdasarkan sebab-akibat. Kenapa begini karena terjadi begitu. Fiksi surealisme pun memiliki kebenaran 'dalam cerita itu sendiri' yang dapat membangun nuansa surealismenya dan mendramatisasikannya ke dalam bentuk fiksi surealisme itu sendir...
tempat bermenung dan berceloteh